Kiriman

Senin, 07 September 2015

Perhatikan Waktu Pemakaman

Pemakaman ini sangat erat hubungannya dengan petugas pemakaman oleh karena itu kita harus berkoordinasi agar kita mendapatkan fasilitas sesuai dengan paket yang telah kita pesan.

Ingat petugas pemakaman adalah sangat terbatas dan fasilitasnya juga terbatas, sehingga jika kita tidak tepat waktu sesuai dengan perjanjian maka kita akan ditinggalkan dan petugas akan mengurus orang lain. Hal ini bisa mengakibatkan saat kita datang bisa terjadi petugas yang menggali tidak ada, tenda tidak ada, sehingga kita akan kepanasan saat panas dan kehujanan saat hujan. Untuk mendapatkan fasilitas itu lagi kita harus koordinasi lagi dengan petugas dan ini membutuhkan waktu dan yang lainnya. Jadi tolong diperhatikan masalah kondisi dan petugas makam.

Untuk itu kita harus membuat perhitungan yang matang berkoordinasi dengan keluarga kapan akan dimakamkan. Misal kita akan memakamkan pada jam 10.00 pagi namun ternyata kita batal disebabkan sesuatu dan lain hal, misal kita masih menunggu sanak saudara kita yang katanya mau datang sebentar lagi.

Padahal kata sebentar lagi di Jakarta ini sangat fleksibel sebentar itu bisa satu jam, dua jam, atau lebih lama lagi, sebab Jakarta ini sangat sulit diprediksi masalah kemacetannya. dan macet itulah yang membuat perjalanan kita semakin panjang. Kalau jarak memang dekat sudah sampai Bandar katanya, normal perjalanan tidak lebih satu jam, namun pada kenyataannya kita bisa memakan waktu tiga sampai lima jam. Inilah Jakarta jadi jangan berpatokan pada jaraknya.

bila itu terjadi dan kita tetap untuk menunggu kedatangan mereka maka kita akan mendapatkan kerugian yang banyak. seperti apa yang sudah saya sebutkan diatas, lebih dari itu juga kasihan si mayit harus menunggu waktu yang panjang padahal semestinya si mayid sudh bisa istirahat dengan tenang malah disuruh berhenti dan menunggu. Akibatnya bisa berbagai masalah timbulmayid mulai berubah tubuh dan bau.

Saya mohon bagi keluarga musibah agar memperhitungkan hal - hal yang seperti diatas agar semua dapat berjalan dengan lancar dan mayid dapat segera istirahat dengan tenang. Jangan membebani perjalanan mayid dengan menunggu dan menunggu sanak saudara yang jauh !!!

Jumat, 04 September 2015

Om Ghozali Siregar Selamat Jalan

Hari Kamis tanggal 3 September 2015, jam 20.30 saya dipanggil Mimin untuk memijat Om Ghozali. Sampai di rumahnya baru menyandarkan motor dari dalam dia sudah berteriak :
 " Mas Nanda ya " ?
saya jawab : " Ia Om ada apa " ?
saya turun dari motor dan masuk ke dalam rumah, saya temui dia sedang duduk di kamar dan memandang saya sambil berkata :
" Mau di pijat mas "
jawab saya : " Ya sudah hayo ".
" saya mandi dulu ya mas biar bersih "
" ya jangan lama - lama om, masih bisa berjalan sendiri ga " ?
" masih tenang saja mas " tapi saya tunggu beberapa saat juga belum keluar dari kamar saya samperin lagi dan saya bantu untuk kekamar mandi. sesampainya dikamar mandi saya tanya :
" Mau berdiri atau duduk " kataku.
" Duduk aja mas "

maka saya dudukkan di tepi bak dan saya tinggal kan dia mandi. saya menunggu di ruang tamu. setelah kurang lebih sepuluh menit kok belum keluar saya bilang sama Mimin :

" Sudah belum itu mandinya Min ?, suruh cepat  sudah malam ".

terdengar suara Mimin :
" itu Mas Nanda sudah menunggu di suruh cepat "

" iya " kata Om Ghazali

Tapi belum keluar juga maka aku samperin dan aku lihat masih main air kemudian aku suruh berhenti
" Sudah hayo cepat ",  dia melihat aku dan aku masih menyuruh membersihkan mukanya setelah dilap maka aku tanya
" Kuat ga berdiri "
" Kuat mas ",
" Ya sudah hayo cepat ".

Dia berusaha berdiri ga bisa kemudian aku kasih handuk untuk mengelap aku suruh buka kancing celananya, setelah kancing celan dibuka aku papah dan aku lepas celana nya,  aku tutup handuk auratnya, kemudian aku kasih sarung dan aku sarungi kemudian aku papah keluar berjalan sampai depan pintu kamar mandi dia melorot dari papahanku,  aku angkat tidak kuat aku minta bantuan Mimin ternyata tidak kuat untuk berdiri aku minta bantuan Kristi untuk mengangkat aku dan Mimin mengangkat bahunya, Kristi mengangkat kakinya. sampai di kamar tamu aku tengkurpkan karena ingin di pijat tapi baru mau aku betulkan posisi tidurnya aku dengar suara nafas yang sudah tersedak saya kaget langsung aku balikkan dan aku talkinkan tiga kali disaat dia masih sekarat  laillaha illah 3 x kemudian aku periksa  nadi dan matanya kemudian aku periksa kaki dan seluruh tubuhnya sudah tidak ada.

Mimin berkata :
" gimana mas mas " ?
" sudah tidak ada ".
" yang benar mas " diulang beberapa kali
" ya sudah kamu ke dokter Yati untuk memastikan biar yakin ".

Mimin pergi ke dokter Yati yang rumahnya tidak jauh dan masih adik maka dia datang dengan cepat tidak ada 10 menit. kemudian diperiksa

" Gimana dok " ? kataku

" Sudah tidak ada mas "

 dan memang sudah tidak ada.

Mereka masih tidak percaya sebab semua badannya masih dalam keadaan normal lemas seperti orang tidur dan senyum keiklasan terpancar diwajahnya. tidak merasa kesakitan saat sakaratul maut. mata terpejam mulut tertutup dan senyum. semoga engkau iklas om.